International

RS India Kewalahan Tangani Lonjakan Pasien Covid-19, Pasien Merasa 'Dibiarkan Mati’


RS India Kewalahan Tangani Lonjakan Pasien Covid-19, Pasien Merasa  'Dibiarkan Mati’

Ilustrasi: Pasien Covid-19 India meninggal dunia. (Tangkapan layar India Today)

NEW DELHI, Pesisirnews.com - Gelombang kedua pandemi Covid-19 yang melanda India membuat sejumlah korban tak mampu bertahan hidup.

Penderita Covid-19 India sebut diri mereka dibiarkan mati. Para keluarga korban Covid-19 di India marah besar terhadap pemerintah. Selain kondisi covid, keamanan India juga tidak tenang lagi.

Warga marah karena mengizinkan festival keagamaan besar dan kampanye politik yang berlangsung.

Ritual ziarah Kumbh Mela yang dilaksanakan di tepi sungai Gangga tiap 12 tahun menyatukan lebih dari 5 juta umat Hindu.

Melansir Kompas.com, Selasa (27/04/2021) hampir tak ada orang yang menggunakan masker ketika mengikuti ritual mandi tersebut.

Seorang warga, Sairi (41) bersama putranya, Veeir (9) terinfeksi Covid-19.

Dalam komentarnya kepada Mirror mereka tak mendapatkan bantuan meski mengalami masalah pernapasan parah karena polusi udara.

"Kami dibiarkan mati," ucap Sairi.

Sebelumnya, pasokan tabung oksigen yang sangat rendah di Ibu Kota India membuat beberapa rumah sakit harus menutup pintu masuk.

"Semua orang menyalahkan kampanye politik dan Kumbh Mela yang tak bertanggung jawab. Itu kriminal," terang seorang pengacara yang berbasis di New Delhi.

WHO menyebut situasi Covid-19 yang terjadi di India sangat memilukan

WHO dikabarkan akan mengirimkan 2.600 staf dan persedian tambahan untuk membantu India.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah Negara Uni Eropa dilaporkan siap membantu India untuk menangani virus corona yang tengah melanda.

Rumah sakit di India saat ini sudah penuh pasien positif virus corona (Covid-19). Namun dokter di New Delhi memperingatkan ada potensi lebih buruk lagi yang akan terjadi.

Sulit membayangkan betapa buruknya hal itu saat warga India mengemis di jalanan hanya untuk mencari udara.

Bahkan orang-orang pingsan dan sekarat di depan pintu rumah sakit. Tabung oksigen saat ini dapat diibaratkan seperti emas di India.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar