Life Style

Memahami "Gaya Hidup"Vespa, antara Adiksi dan Investasi...

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Memahami "Gaya Hidup"Vespa, antara Adiksi dan Investasi...

PESISIRNEWS.COM-Reno bergegas mengambil sebotol cairan pembersih kendaraan, dan membubuhkannya pada spakbor salah satu Vespa GTS 300 yang terparkir di halaman Hotel Aston, Banyuwangi.

Di bawah terik matahari pagi, dia terlihat berusaha menghapus jejak yang menempel pada bagian depan motor buatan Italia tersebut, dengan menggunakan lap halus.

Pagi itu, halaman parkir hotel memang dipenuhi belasan Vespa modern berbagai tipe.

Selain Vespa, ada pula merek motor Italia lainnya, yakni Piaggio MP3 dan Medley, serta duabigbikeMoto Guzzi.

Motor-motor itu akan dipakai untuk perjalanan lanjutan dari Banyuwangi ke kawasan hutan Baluran, Jawa Timur.

Sehari sebelumnya, rombongan menempuh perjalanan dari Denpasar ke Danau Batur, Gilimanuk, dan menyeberang ke Banyuwangi untuk bermalam.


Pemuda bernama lengkap Bareno Utama itu adalah salah satu penggila Vespa asal Denpasar, yang dimintai bantuan oleh PT Piaggio Indonesia dalam kegiatantouringbertajuk "Iconic Ride" ini.

Touring yang digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan 50 tahun Vespa Primavera itu menempuh jalur perjalanan dari Bali menuju Bromo, Jawa Timur, pada 16-19 Desember 2018.

Tentu saja, PT Piaggio Indonesia tidak meminta bantuan Reno untuk membersihkan Vespa. Tidak sama sekali.

Pengalaman Reno dan kawan-kawannya sesama pecinta Vespa dalam menempuh perjalanan jauh, dipandang penting dalam mengawal jalannya turing yang diikuti sekelompok wartawan, dan tim dari Piaggio.

Namun, sebagai pecinta Vespa, sepertinya Reno tak tahan melihat ada bagian kendaraan yang kotor.

Jadi, tak heran jika dia "terjun langsung", dan sedikit memoles Vespa milik PT Piaggio Indonesia itu, agar kembalikinclong.

Reno (kedua dari kanan), bersama tiga rekannya sesama penggila Vespa, berpose dengan dua unit Vespa Primavera edisi 50 tahun, di kawasan Bromo.

Adiksi

"BuatgueVespa itu apaya,kegemaran yang akhirnya jadi adiksi,"begitu tutur Reno dalam percakapan denganKompas.comsaat rombongan sudah tiba di Bromo.

Reno mengaku sejak lama jatuh hati pada Vespa. "Dulu sejak tahun 2000-an gueudahsukabangetsama Vespa, tapi waktu itu belum punya duit, jadi beli motormatictipe lain," kata dia.

Baru pada tahun 2011, kabar baik terdengar. Piaggio Indonesia meluncurkan Vespa rakitan Vietnam tipe LX 150ie ke pasar Indonesia.

"Waktu itu peluncurannya di PRJ (Pekan Raya Jakarta), harganya Rp 25 juta, gue langsungpesen. Nomor SPK-nyaaja12," ungkap Reno.

Gaya, menjadi alasan terbesar Reno memilih Vespa sebagai tunggangannya. Di masa itu, dia mengaku merasa keren saat sedang berkendara dengan sepeda motor itu.

Setelah sekian tahun berlalu, rasa itu tetap ada, dan kegemaran itu tak menghilang, bahkan kian menjadi. Itulah yang lalu disebut Reno sebagai adiksi.

Dalam rentang waktu kurang dari tujuh tahun saja, videografer dan pengusaha salon mobil ini sudah memiliki empat Vespa di rumahnya.

Selain LX 150ie 2011, di garasi Reno ada Vespa Sprint 3V 2014, dan dua Vespa ET4 tahun 2003 yang dibeli di tahun 2014 dan 2017.

"Jadipengenlagi,pengenlagi, apa lagiya?" ungkap Reno.

Rombongan turing Iconic Ride  PT Piaggio Indonesia dalam rangka memperingati 50 tahun Vespa Primavera berpose di kawasan Baluran, Jawa Timur. Turing berlangsung selama tiga hari, dari Kota Denpasar, Bali menuju Kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Investasi

Harga Vespa modern yang tak tergolong murah tentu mengharuskan para penggemarnya menyiapkan pundi-pundi keuangan dengan baik.

Namun sesungguhnya, "memelihara" Vespa tak melulu soal menghabiskan uang.

Kerap kali, keputusan membeli Vespa adalah pilihan yang amat menguntungkan, dan nyaris tak terjadi pada merek motor lainnya.

Alvin Harsono, dari PT Satya Mandiri Motor -dealer Vespa untuk wilayah Jawa Timur mengungkapkan kesaksian itu.

"Saya sendiri punya koleksi Vespa 946limited editionyang RED dan Emperio Armani, punya saya pribadiya," kata dia dalam perbincangan di Surabaya.

Alvin mengatakan, Vespa 946 RED diluncurkan pada tahun 2018 ini. Harganya untuk Surabaya Rp 219 juta.

"Kami kebagian 15 unit, dan langsungsold outsebelum barang datang," kata dia.


"Punya sayaudahada yangnawarRp 280 juta, tapigaksaya jual.Kaloada yang mau Rp 350 juta mungkin saya bisamikiruntuk jual," ungkap dia.

Begitu pula dengan Vespa 946 edisi kolaborasi dengan Emperio Armani. "Saya punya satu di rumah, itu peluncurannya tahun 2016," kata Alvin.

"Waktu itu udah ada yang nawar Rp 380 juta buat yang Armani, tapi saya enggak jual juga. Kalo ada yang mau Rp 500 juta, mungkin saya akan jual," ujar dia.

Harga Rp 500 juta dirasa Alvin cukup pantas untuk barang edisi spesial itu, saat ini. "Bukan enggak mungkin akansampeRp 1 miliar, tapi waktunya masih agak lama," sebut dia.

"Vespakalo limiteddan harganya di atas Rp 100 juta, rata-rata pasti terjual habis sebelum barang datang, dan harganya ke depan biasanya naikbanget," ungkap Alvin lagi.

Vespa 946 RED limited edition milik Alvin Harsono, yang dipajang di dealer Vespa miliknya di Tunjungan Plaza V, Surabaya.

Primavera

Robby Gozal, PR & Communications Manager PT Piaggio Indonesia, juga mempunyai pengalaman menarik soal harga Vespa.

"Vespa Primavera edisi pertama di Indonesiatuhmotornya Puskesmas, warnanya putih," ungkap Robby.

"Kita bikinridingvespa primavera50th anniversary editionsama yang edisi pertamariding barengdari Monas keliling Jakarta," kata Robby.

"Primavera edisi pertama-nyaudahdirestorasi ulang seperti aslinya.Waktu ditanya -bercanda, dijual apa enggak? Dia bilang boleh, harganya sesuai CC-nyaya."

"CC-nyakan125tuh,jadi dia minta Rp 125 juta," kata Robby sambil tertawa.

Fenomena melambungnya harga Vespacollectible itempun terjadi pada varian yang lebih murah.

Salah satu contohnya adalah Vespa klasik New-PX yang keluar sekitar tahun 2002 dengan harga di kisaran Rp 13,5 juta pada masa itu.

Vespa dengan lampu bulat yang menjadi keunikan PX tetap dipertahankan pada versi New-PX.

Hanya saja, pada varian baru itu sudah dilengkapi dengan aki,electric starter,dan rem cakram di ban depan.

Kini harga New-PX"second"sudah jauh melampaui harga aslinya. "Pasarannya bisa Rp 50-70 jutakalosekarang," ungkap salah satu pecinta Vespa yang ikut dalam acara turing.

Reno pun menceritakan hal yang senada dengan dua varian ET4 miliknya. "Yang ET4 lagi naik daun," kata dia.

"Dulu beli 'bahan' Rp 25 juta, sekarang Rp 40-50 juta pasaran. Karenararemungkin, di Indonesia cuma ada 100-200 unit."

Menurut Reno, yang membuat varian ini diburu oleh para kolektor juga karena karburator yang masih buatan Italia, 150cc.

"Naik 50-70 persen harga jualnya sekarang," kata Reno yang berencana mulai menyewakan motor-motornya di tahun depan.

Nah, kalau pun harga jual tak melambung melampaui harga baru, Alvin meyakini, Vespa adalah sebuah motor yang "tak pernah tua".

"Orang banyak merasalifetime-nya (Vespa) lebih panjang,long lasting, kita lihat model 2007, 2008, 2009, enggak kelihatan kuno.Kalomotor lain, tua sedikit,eh udahjelekya," kata Alvin.

Bukti lainnya, tentu saja bisa dilihat langsung dari "umur" Primavera yang sudah menginjak 50 tahun. Tak banyak varian motor yang bertahan hingga waktu selama itu bukan?

Penulis: Zanoer

Sumber: Kompas