Nasional

KH Wahab Chasbullah Sangat Sedih Melihat Video Yang Beredar Seorang Kiai Menggebu gebu Pidato Di Depan Kiai

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
 KH Wahab Chasbullah Sangat Sedih Melihat Video Yang Beredar Seorang Kiai Menggebu gebu Pidato Di Depan Kiai
SURABAYA,PESISIRNEWS.COM-Beredarnya Video yang tampak di sampaikan seorang Kiai di depan banyak kiyai,tampak pula Cawapres 01 KH Ma'ruf Amin,H Agus Solachul A'am Wahib, cucu almaghfurlah KH Wahab Chasbullah (salah satu pendiri NU) mengaku sedih melihat beredarnya video itu.di lansir dariduta.co.


"Saya sedih. Benar benar sedih, saat saya menyaksikan video fitnah itu. Miris! Seakan-akan apa yang kita lakukan di dunia ini, tanpa ada pembalasan. Fitnah dan hoax sudah menjadi bagian dari politik merebut kekuasaan. Padahal, politik kiai itu, moral. Dibingkai dengan akhlaqul karimah. Bukan tebar hoax," demikian Gus A'am Wahib , Rabu (20/3/2019).


BACA JUGA : Pelaku-Karlahut-di-Pujud-Berhasil-Diungkap-Polsek-Pujud


Video yang dimaksud Gus A'am Wahib ini, memang sedang viral. Seorang kiai asal Kediri, Jawa Timur terlibat menggebu-gebu pidato di depan para kiai, tampak pula Kiai Ma'ruf Amin duduk di sofa.


Dikatakan, NU dan pesantren akan tinggal sejarah jika Kiai gagal menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019. Dalam pernyataannya, ia menyebut ada kelompok yang tidak suka dengan kalangan ahlussunnah wal jamaah, NU.



Menurutnya, kelompok ini kerap menyebut ritual keagamaan yang dijalankan NU sebagai bidah, musyrik, kafir. "Mereka ini akan membuat sebuah kekuatan yang apabila terjadi maka akan menjadikan Islam mainstream seperti NU ini, seperti pesantren ini, hanya akan menjadi fosil di masa depan," jelasnya dalam video berdurasi 1:26 menit tersebut.


BACA JUGA : Pilu----Dituduh-Curi-Rokok--Anak-Berumur-13-Tahun-Dipukuli-dan-Diberi-Air-Cabai-hingga-Tewas


Tidak cukup di situ. Dikatakan "Jangan berpikir masih ada tahlil, jangan berpikir masih ada dzikir di Istana, jangan berpikir ada Hari Santri apabila sampe Kiai Ma'ruf kalah," jelasnya dengan nada serius.


Menurut Gus A'am, pernyataan ini mengerikan. Karena politik itu sesungguhnya indah, ini kalau jatuh kepada orang-orang bermoral. Tetapi, akan menjadi bringas jika politik (hanya) dimaknai sebagai alat merebut kekuasaan. Di sini politik akan menjadi kotor, membabi buta, menghalalkan segala cara.


"Kalau yang bicara orang awam, kita maklum. Tetapi, kalau orang berilmu sudah ikut-ikutan tebar hoax, fitnah hanya untuk merebut kekuasaan, sangat naif. Mengatakan apabila kiai Ma'ruf kalah, NU dan pesantren akan menjadi fosil, itu sangat mengerikan. Itu sama saja mengatakan Prabowo-Sandi akan memberangus NU dan pesantren. Bahaya!" jelas Gus A'am dengan nada serius.

Rakyat Semakin Susah


BAC JUGA Anda-Sering-Mengantuk--Waspadai-Gangguan-Ini---


Masih menurut Gus A'am Wahib, dirinya tahu persis apa program Prabowo-Sandi, termasuk penguatan NU, pesantren dan ahlusunnah wal jamaah.


"Selasa (19 Maret ) kemarin saya mendampingi Pak Sandi silaturahim dengan lebih dari 3000 kiai sepuh, kiai kampung serta habaib se Tapal Kuda di home stay Latanza Ketapang Banyuwangi 19 Maret 2019."


"Apa yang disampaikan Pak Sandi? Akan memperkuat paham ahlussunnah wal jamaah, Islam rahmatan lilalamin. Maka, kalau ada kiai bilang 02 tidak mau tahlilan, manaqiban, ini semua hoax, fitnah," tegasnya.


Lebih lanjut Gus A'am Wahib menegaskan, Pak Marzuki Ali selalu menyampaikan bahwa pasangan Prabowo-Sandi didukung oleh dzurriyah muassis NU. "Ada juga Gus Irfan, putra KH Yusuf Hasyim, cucu KH Hasyim Asy'ari yang terus mendampingi Prabowo-Sandi. Apa mungkin NU dan pesantren dijadikan fosil?," tegas putra almaghfurlah KH Wahib Wahab, Menteri Agama ke-8 RI ini.


Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN) ini berharap kiai-kiai yang terlibat politik tetap mengedepankan moralitas, akhlaq. Beri pencerahan umat, mereka jangan ditakut-takuti dengan kabar hoax. "Karena Pilkpres ini sesungguhnya untuk pemberdayaan umat, masa depan bangsa, jangan sampai menjadi alat pembodohan umat," urainya.


Karenanya, ia usul kepada kiai-kiai yang rajin berpolitik, agar problem umat ini diangkat ke permukaan. "Sekarang ini rakyat sedang susah, barang-barang semakin mahal, lapangan kerja sulit, listrik terus naik, sudah begitu ada serbuan tenaga kerja asing. Ini problem serius bangsa. Kalau negeri ini tidak dikendalikan oleh orang yang tegas, cerdas maka rakyat akan menjadi tamu di rumah sendiri," tutupnya(Z68).

Penulis: Zanoer