Nasional

Haul ke-9 Gus Dur, Mahfud: Pejabat Korupsi Langsung Disikat Oleh Gus Dur

Pesisirnews.com Pesisirnews.com
Haul ke-9 Gus Dur, Mahfud: Pejabat Korupsi Langsung Disikat Oleh Gus Dur

JAKARTA -Selain di Ponpes Tebuireng Jombang Jawa Timur, peringatan ke -9 wafatnya (Haul) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga digelar di kediaman Gus Dur, Jalan Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan Jumat 21 Desember 2018. Acara yang berlangsung hingga Sabtu 22 Desember 2018 dini hari itu dibanjiri ribuan umat dan sejumlah tokoh nasional.


Pantauan di lokasi, keluarga Gus Dur, Ibu Sinta Wahid bersama putri-putrinya, terlihat duduk di panggung utama. Sejumlah tokoh yang terlihat hadir selain Mahfud MD, tampak pula Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jimly Asshiddiqie, Agum Gumelar, seniman Sujiwo Tejo, hingga penyair Zawawi Imron. Lalu hadir pula Komando Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.


Para tokoh itu mulai naik ke panggung utama sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka pun duduk rapi di panggung utama. Acara dimulai dengan lantunan salawat yang dibawakan oleh penyanyi Nassar Sungkar.seperti di lansir duta.co.


Para jamaah terlihat sudah memenuhi lokasi acara sejak pukul 18.00 WIB. Tak hanya di depan rumah, para jamaah terlihat membludak hingga sepanjang jalan masuk ke area kediaman Gus Dur. Mereka terlihat antusias mengikuti rangkaian acara haul Gus Dur ke-9 tersebut.


Dalam kesempatan itu Mahfud MD mengenang masa ketika Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI. Dia mengatakan, di era Gus Dur, pemerintahan Indonesia bersih dari korupsi.


"Di pemerintahan di Indonesia zaman Gus Dur ada nggak menteri yang korupsi. Enggak ada," kata Mahfud, dalam pidatonya di acara itu.


Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan, saat Gus Dur memerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, lembaga negara ataupun kementerian bebas dari korupsi. "Ada kasus dulu itu kasus Bulog tapi itu dulu bukan pemerintahan, itu di swasta dengan swasta," ujarnya.


Mahfud mengatakan, Gus Dur memang tidak pernah main-main dalam persoalan memberantas korupsi. Dia tidak segan memecat orang-orang yang terindikasi korupsi pada saat itu.


"Kalau zaman Gus Dur, main-main Anda korupsi ya disikat. Kadangkala belum diteliti betul, dipecat duluan, kadangkala. Begitu kerasnya Gus Dur pada korupsi," kata Mahfud.


Tidak hanya tegas terhadap korupsi, Mahfud mengatakan, Gus Dur juga tidak pernah berkompromi saat memilih pejabat tinggi. Misalnya saat dia dipilih menjadi Menteri Pertahanan.


"Saya diambil Gus Dur ibaratnya dari semak-semak. Saya tiba-tiba jadi Menhan, semua orang kaget. Ini orang siapa, dicari di file CIA Amerika juga enggak ada," ungkapnya.

Sikap tegas tersebut, menurut Mahfud, muncul dari prinsip Gus Dur yang selalu mengutamakan kepentingan manusia di atas politik. Tidak seperti sekarang yang menurutnya malah mengorbankan manusia untuk kepentingan politik.

"Ajaran penting Gus Dur bahwa politik itu harus diletakkan dalam kerangka kepentingan manusia yaitu manusia Indonesia. Oleh sebab itu tidak boleh manusia dikorbankan, untuk kepentingan politik dengan berbagai tipu daya berita-berita hoax, perpecahan dan sebagainya. Saya kira itu, ini momentum yang tepat kita mau pilpres mau pileg dan kemudian ada topik politik di atas kemanusiaan, politik tidak lebih penting dari kemanusiaan," tutur Mahfud.

Penulis: Zanoer