Ia bahkan dipercaya oleh Kopassus untuk menjaga gudang amunisi.
Saat tanah kelahirannya berdaulat, ia memilih untuk menjadi WNI.
2. Tangan kanannya putus karena kecelakaan
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara, tangan kanan Hercules luka parah lantaran helikopter yang dinaikinya kecelakaan.
Ia akhirnya datang ke Jakarta dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto dan menjalani amputasi.
Perjalanan hidup Hercules memasuki babak baru ketika terbang ke Jakarta.
Adapun latar belakang Hercules datang ke Ibu Kota adalah untuk menyembuhkan tangannya yang terluka dan dia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD).
3. Tidur bersama golok
Saat tengah menjalani perawatan di RSPAD, ia merasa tidak tahan dan akhirnya kabur.
Ia hidup menjadi gelandangan hingga terdampar di Tanah Abang. Disana, ia tinggal di kolong jembatan.
Ketika itu ia belum disegani bahkan sering dilawan preman lain.
Ia mengaku kehidupan kala itu sangat keras sehingga ia selalu membawa golok panjang.
Golok itu selalu dibawanya bahkan saat tidur pun golok itu selalu ada di tangannya.
4. Julukkan Hercules
Nama Hercules bukan didapatnya karena ia kuat dan kekar.
Ternyata julukkan itu merupakan sandi di radio komunikasi Kopassus saat lancarkan operasi militer di Timor Timur yang diberikan oleh Kolonel (Purn.) Gatot Purwanto
Pada saat itu, Gatot adalah anggota pasukan khusus yang pertama kali terjun dalam rangka mengintegrasikan Timor Timur ke Indonesia, Rozario saat itu menjadi anak buahnya.
5. Selamat dari belasan bacokan
Suatu kali Hercules pernah dijebak oleh preman musuh kelompoknya.
Ia kemudian diserang dan mendapati tubuhnya sudah ada 16 luka bacokan.
Hercules segera dilarikan ke UGD dan ajaibnya ia tak meninggal dunia.
Selain itu, pernah ada peluru yang menembus matanya sampai ke bagian belakang kepala. Tapi nyawanya masih terselamatkan.
Karena bisa selamat dari kejadian mengerikan, banyak orang menganggap ia sebagai sosok yang tidak bisa mati.
6. Pernah diminta mencari buron oleh polisi
Pada tahun 2012, Hercules dimintai tolong oleh polisi untuk mencari buron kasus penyerbuan rumah duka RSPAD Gatot Subroto.
Ia diminta polisi mencari tersangka Edward Tupessy alias Edo Cs, yang diduga sebagai otak penyerbuan.
Saat dimintai tolong, Hercules sedang berada di Yogyakarta sehingga permintaan bantuan polisi disampaikan lewat telepon.
Hercules lalu mengatakan pada polisi bahwa ia akan membantu pencarian lewat teman-temannya.
Hanya selang sehari setelah di mintai tolong,Hercules tiba di Jakarta dan Langsung mengerahkan anak buah nya
untuk mencari dan akhirnya edo berhasil ditangkap(Z68).
Penulis: Zanoer