JAKARTA (Pesisirnews.com) - Sudah menjadi tradisi di Indonesia saat menjelang datangnya hari Lebaran masyarakat yang merayakannya akan ramai pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Tradisi pulang kampung atau yang terkenal dengan sebutan mudik itu berlangsung dengan menggunakan semua moda transportasi yang ada, baik darat, laut dan udara.
Umumnya para pemudik menggunakan transportasi umum seperti bus, kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. Namun banyak pula yang menggunakan kendaraaan pribadi seperti mobil pribadi dan sepeda motor dengan berbagai pertimbangan.
Tahun-tahun belakangan bahkan ramai pemudik yang menggunakan sepeda motor karena mereka menilai lebih ekonomis dan mampu lebih mudah menerobos kemacetan saat jelang lebaran yang sering dipadati arus lalu lintas.
Tetapi pengamat transportasi menilai sepeda motor tidak aman digunakan sebagai kendaraan mudik Lebaran 2023 untuk jarak jauh.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno.
Djoko menjelaskan, sepeda motor tidak dirancang sebagai kendaraan perjalanan jarak jauh. Mengemudi sepeda motor juga membutuhkan kondisi tubuh yang prima agar selamat saat mudik.
Apabila stamina pengemudi kurang prima, maka konsentrasi berkendara dapat terganggu, sehingga risiko kecelakaan lalu lintas pun meningkat.
“Apalagi jika perilaku pengendara yang kurang tertib untuk mengikuti aturan dan rambu-rambu lalu lintas. Mitigasi sangat diperlukan karena rentannya penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jauh," kata Djoko, dikutip dari KOMPAS TV, Rabu (5/4).
Biasanya, lanjut Djoko, masyarakat yang mudik membawa barang bawaan cukup banyak, mulai dari keperluan pribadi hingga oleh-oleh untuk kerabat di kampung. Hal itu membuat pengemudi dan penumpang sepeda motor membawa barang berlebihan di sepeda motor. Selain itu, sepeda motor rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.
