Nasional

Menikah saat Mati Lampu, Dua Pengantin Ini Harus Rela Gelap-gelapan hingga Berasa di Rumah Dukun


Menikah saat Mati Lampu, Dua Pengantin Ini Harus Rela Gelap-gelapan hingga Berasa di Rumah Dukun

Pesisirnews.com - Pemadaman listrik terjadi dirasakan oleh penduduk di sekitar wilayah Jabodetabek, sebagian wilayah Jawa dan Bali pada dari Minggu (4/8/2019).


Dan pada Senin (5/8/2019) sejumlah wilayah Jakarta kembali merasakan pemadaman listrik.

Tagar 'matilampulagi' menjadi trending nomor 1 di Twitter Indonesia, Senin (5/8/2019) pagi, pukul 07.20 WIB.


Sebelumnya, pada Minggu (4/8/2019), trending topic nomor satu juga sempat berkaitan dengan mati lampu dengan #matilampu.


Dilansir dari Tribunwow.com, di tengah pemadaman listrik, ada cerita dari mempelai yang menikah pada Minggu (4/8/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Shela dan Iwan harus mengalami menikah di Balai Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung dilaksanakan tanpa penerangan.


Orangtua mempelai, Hadi Pramudya tidak pernah menyangka, acara pernikahan anaknya merasakan dampak pemadaman listrik.


"Hingga acara selesai, masih mati lampu. Seharusnya ada pemberitahuan dari PLN sehingga tidak merugikan pelanggan seperti ini," ujar Hadi kepada Kompas.com, Minggu (4/8/2019).


Hadi mengeluhkan permintaan PLN di media sosial hanya basa-basi.


Kerabat Hadi yang mendatangi acara nikahan tersebut, Harry Safari mengatakan, ia datang ke acara tersebut pukul 11.00 WIB, Minggu (4/8/2019).


Saat mengabadikan mempelai memasuki gedung, tiba-tiba listrik padam.


Mereka mengira listrik akan menyala dalam beberapa menit, namun ternyata terjadi lama.


Bahkan musik yang biasanya memeriahkan acara pernikahan harus mati.


"Dikira bakal hidup lagi beberapa menit kemudian. Setelah tahu ini mati lampu 'luar biasa', jadi serasa sepi tanpa ingar-bingar musik, gelap lagi walaupun siang," tuturnya.


Penari dan musisi pun tak bisa banyak membantu, karena nyanyian mereka tak bisa terdengar karena sound system mati akibat padamnya listrik.


"Tamu tetap berdatangan, tapi gelap, gerah, dan tidak ada keriuhan musik di acara sakral itu. PLN bikin mati gaya," ucapnya.


Tampak kedua mempelai memasuki gedung resepsi pernikahan. Sesaat setelah foto ini diambil, lampu mati hingga acara berakhir.


Cerita pesta pernikahan lain yang merasakan imbas pemadaman listrik diunggah oleh akun Twitter bernama @menmog1, Minggu (4/8/2019).


Dari video yang diunggah, terlihat tak ada cahaya lampu yang menerangi pernikahan sepasang pengantin yang mengenakan pakaian warna biru.


Tampak pengantin wanita membawa kipas diduga karena kepanasan saat tak ada listrik yang mengaliri acara pernikahannya.


Di dalam ruangan itu, terlihat pula sejumlah orang yang menghadiri acara resepsi tersebut.


Jika ditilik lebih seksama, terdapat sejumlah lilin yang diletakkan di dekat tembok tepat di hadapan pasangan pengantin.


Lilin tersebut berguna untuk menerangi ruangan lantaran tak ada cahaya lampu.


Sementara akun @menmog1, meminta supaya gangguan listrik bisa segera ditangani oleh pihak yang bersangkutan, yakni PLN.

"Situasi Saat ini...

Cijantung, Jakarta Timur..

Acara Resepsi berasa lagi di rumah dukun karna

#matilampu@pln_123 ayodong cepetan, gerah bet ini," tulis @menmog1.


Momen mati lampu secara serentak yang juga terjadi dalam pernikahan di Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (4/8/2019).


Pada unggahan berikutnya, kedua pengantin tersebut kembali mengunggah potret bersama.

Keduanya terlihat berpindah ruangan dari dalam rumah menuju luar rumah.


"Payah @pln_123 , gua lg acara nikahan malah di keja #matilampu. Cijantung Jakarta Timur. hadeh," tulisnya lagi.


Penjelasan PLN


Sementara itu, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PT PLN, Dwi Suryo Abdullah menjawab keluhan pemadaman listrik yang padam pada Senin (5/8/2019), dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.


Hal ini berkaitan dengan listrik yang kembali padam di sejumlah daerah di Jakarta.


"Mohon doanya semoga hari ini, pagi ini pulih kembali. Saya enggak bisa memastikan pulih berapa jam. Sekarang semua kita pantau dari titik, kita upayakan agar supaya tidak membahayakan dari pada instalasi yang ada," ujar Dwi pada Senin (5/8/2019) pagi.


Ia menjelaskan tidak stabilnya listrik lantaran ada titik panas saat pendistribusian listrik ke Jakarta dan sekitarnya.


"Saya belum tahu nih, tadi malam memang sempat nyala, tapi karena ada hotspot, pada satu transmisi yang ada di arah Cibinong ke Gandul, maka sebagian kami kurangi," ujar Dwi.


Ia pun berharap nantinya tidak terjadi titik panas kembali terutama untuk Jakarta ke arah Gandul dari Cibinong.


"Semoga pagi ini nanti hotspot penghantar di arah Jakarta terutama ke arah Gandul dari Cibinong tidak terjadi titik panas lagi," lanjutnya.


Dwi memastikan gangguan ini hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya.


Sedangkan untuk wilayah Pulau Jawa lainnya dan Bali disebutkan pasokan listrik sudah normal.


Sebelumnya, Plt Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani menjelaskan, pemadaman listrik ini terjadi akibat gangguan pada sisi transmisi ungaran dan pemalang berkapasitas 500 KV.


Gangguan itu menyebabkan gagal transfer energi dari timur ke barat sehingga terjadi gangguan ke seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Pulau Jawa.


Gangguan tersebut mengakibatkan aliran listrik di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah mengalami pemadaman listrik.


Dikutip dari Kompas.com, jaringan listrik di Jawa-Bali mati sejak Minggu (4/8/2019).


Adapun aliran listrik di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali, sudah kembali normal dengan total tujuh jam, pada Minggu (4/8/2019).


"Saat ini Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali sudah normal. Sedangkan, Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta sedang proses recovery," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, Minggu (4/8/2019).


Inten juga menyampaikan saat ini pihaknya fokus agar listrik di DKI Jakarta segera pulih.


"Dari GITET Gandul akan disalurkan ke PLTGU Muara Karang untuk memasok aliran listrik ke DKI Jakarta, diperkirakan bertahap hingga 3 jam untuk pulih secara keseluruhan," ujar Inten Cahyani dalam keterangan tertulisnya yang diterima TribunWow.com.


"Fokus kami mengirim pasokan ke PLTGU Muara Karang dan PLTGU Priok agar sistem DKI Jakarta segera pulih."


"Saya selaku Plt Dirut PLN dan jajaran Direktur PLN memimpin langsung proses recovery dari pusat pengendali beban Sistem Jawa-Bali. Baik di Pusat maupun di Unit."


"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi pada hari ini, dan saat ini semua upaya dikerahkan untuk me-recovery sistem Jawa -Bali secara keseluruhan, khususnya Area Jawa Barat, Banten dan DKI," sambungnya.(***)

Penulis: admin