BANJAR (Pesisirnews.com) - Ketupat beserta opor ayam yang merupakan sajian makanan khas Lebaran, namun kali ini ikut menyemarakan suasana meriah para jemaat yang selesai melaksanakan kebaktikan di Gereja Santo Philipus Kota Banjar.
Ketupat lengkap dengan opor ayam, dibagikan kepada jemaat Gereja Santo Philipus Kota Banjar oleh umat Muslim setempat, Sabtu (24/12/2022) siang.
Pembagian ketupat opor ayam atau lebih lengkap disebut Ketupat Natal ini dibagikan oleh komunitas Gusdurian dan Banser Kota Banjar.
Selanjutnya para jemaat secara beramai-ramai menikmati ketupat opor ayam di parkiran motor Gereja Santo Philipus Kota Banjar.
"Ini merupakan upaya kami untuk merajut Bhineka Tunggal Ika.Dan ratusan ketupat ini sengaja kami bagikan kepada umat Kristiani, dalam merayakan Natal. Kami menghargai pelaksanaan ibadah mereka, karena ini merupakan bagian dari bagian dari misi kemanusiaan kami,†ucap koordinator Gusdurian Kota Banjar, Aji Muhammad Ikbal.
Sementara itu Frater Yandis, calon Pastor Keuskupan Bandung menyampaikan rasa haru dan kagumnya atas toleransi dari umat Muslim dengan adanya Ketupat Natal.
“Di sini saat ini, kami bersama-sama dengan teman-teman santri duduk bersama menikmati ketupat yang sangat istimewa yaitu Ketupat Natal.Kami ucapkan terima kasih atas pemberian Ketupat Natal ini, terlebih di saat siang ini dan Jemaat kami baru usai melaksanakan bina iman, bisa menikmati makam siang Ketupat Natal,"ucapnya.
Selain dalam pembagian ketupat Natal, umat Muslim juga turut melakukan pengamanan menjelang dan saat Natal nanti bersama TNI Polri.
Di tempat yang berbeda Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo,S.H,S.I.K,M.M melalui Ps Kasubsi Penmas Humas Polres Banjar Aipda Nandi Darmawan,S.H menyampaikan rasa kagum atas toleransi yang diberikan kaum Muslimin khususnya Komunitas Gusdurian dan Banser-Nu yang ikut dalam pembagian Ketupat Natal dan pengamanan pelaksanaan perayaan Natal di Gereja Santo Philipus Kota Banjar.
“Kami juga berterima kasih atas partisipasi Banser dalam menjaga Gereja saat umat Kristiani menjalankan ibadah di Gereja. Ini salah satu contoh toleransi yang harus tetap dijaga,†ujar Aipda Nandi. (PNC/Nier)
Penulis: Nier
