Politik

Rocky Gerung : "Gua Berkelahi Sama Munarman Walaupun dia Teman Gua

pesisirnews.com pesisirnews.com
Rocky Gerung : "Gua Berkelahi Sama Munarman Walaupun dia Teman Gua

Rocky Gerung (monitor.co.id)

PESISIRNEWS.COM - Rocky Gerung menyebut jika ia pernah
bertengkar dengan Munarman,. Munarman sendiri dulu sempat menjadi Juru Bicara
Front Pembela Islam (FPI).



BACA JUGA :Kadispora-Kampar-Kunjungi-Kegiatan-Peningkatan-Kompetisi-Pembelajaran--PKP-

Dilansir
dari Tribunnews.com, Minggu (1/12/2019), sebelum mengeluarkan pernyataaan itu
di acara ROSI, Kompas TV beberapa waktu lalu, mulanya Rocky Gerung dan Budiman
Sudjatmiko membahas soal Surat keterangan terdaftar (SKT) yang masih dikaji
oleh Kementerian Dalam Negeri.



BACA JUGA :Selama-Operasi-Antik-Muara-Takus-Polres-Inhil-Mengungkap-16-Kasus--Tersangka-22-Orang-Satu-Oknum-Anggota-Polisi-dan-ASN-

Menteri
Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, SKT FPI masih terkendala
oleh Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).




Tito
Karnavian menyampaikan, pada AD/ART FPI masih termuat visi dan misi yang
kalimatnya dianggap memiliki makna samar.



[MGID]

"Problemnya
di AD/ART. Di sana disampaikan bahwa visi dan misi organisasi FPI adalah
penerapan islam secara kaffah di bawah naungan khilafah islamiyah melalui
pelaksanaan dakwah, penegakan hisbah, dan pengawalan jihad," kata Tito
Karnavian. Rocky Gerung menilai pemerintah terlalu berlebihan dalam menghadapi
AD/ART FPI.




Ia
mengatakan AD/ART tersebut masih berupa ide dan belum terealisasikan.



Namun
Budiman Sudjatmiko mempunyai pendapat lain.




"FPI
itu bukan ide, ide yang sudah berwujud menjadi sebuah `pentungan`," kata
Budiman Sudjatmiko dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Kompas TV.




"Ketahuan
Anda minum anda bisa dipukul pakai pentungan tersebut,"



"Sudah
menjadi kawat berduri," imbuhnya.



[ADNOW]

Budiman
Sudjatmiko menilai visi dan misi FPI sudah terealisasikan, dari sikap mereka
yang kerap menegur atau bertindak saat melihat suatu tindakan yang dianggap
berbeda.




"Mereka
suka mementung orang-orang yang dianggap berbeda dari mereka," ucap
Budiman Sudjatmiko.



"Mereka
sudah bertindak sebagai polisi moral,"



"Diluar
sistem yang ada," imbuhnya.




Rocky Gerung
kemudian menceritakan dirinya pernah berkelahi dengan juru bicara FPI Munarman,
20 tahun lalu di Monumen Nasional (Monas).



Ia namun tak
menceritakan penyebab perkelahian tersebut.




Menurut
Rocky Gerung FPI kini sudah berubah dan tak lagi melakukan tindakan kekerasan.



"Saya
itu anti FPI sejak di Monas itu," kata Rocky Gerung.



"Gua
berkelahi sama Munarman walaupun dia teman gua itu, tapi itu 20 tahun
lalu,"



"Sekarang
Anda lihat perubahannnya, semakin ke sini sudah berubah,"



"Anda
yang enggak berubah," imbuhnya menunjuk Budiman Sudjatmiko.




Profesor
Thamrin Amal Tomagola kembali tak sepakat dengan pernyataan Rocky Gerung.




Ia lantas
mengungkit tindakan Munarman yang menyiram guru besar Universitas Indonesia
Profesor Thamrin Amal Tomagola.




Peristiwa
tak menyenangkan itu terjadi, saat Profesor Thamrin Amal Tomagola dan Munarman
hadir sebagai narasumber di acara Apa Kabar Indonesia TV One, Jumat (28/6/2013)
silam.




Kejadian
tersebut bermula saat Munarman dan Profesor Thamrin Amal Tomagola berdebat
tentang sweeping ormas ke tempat-tempat hiburan di Jakarta saat bulan Ramadan.




"Berubah
dari mana?" kata Budiman Sudjatmiko.




"Bahwa
semua tindakan berkelahi dengan Anda, menyiram Profesor Thamrin Amal Tomagola,
itu bagian dari sebuah konteks menciptakan khilafah tadi," imbuhnya.




Budiman
Sudjatmiko dan Rocky Gerung terlibat perdebatan panas.



"Terus
bertambah enggak kekesarannya sekarang?" tanya Rocky Gerung sambil
menunjuk.



"Berubah
enggak eksistensinya?" kata Budiman Sudjatmiko dengan nada tinggi.



"Berubah
enggak raison d`etre (reason for being re) untuk melakukan kekesaran?"
imbuhnya.




Menurut
Rocky Gerung cara manusia untuk menunjukan eksistensi adalah dengan kekerasan.



"Raison
d`etre dari sebuah manusia adalah violence," tegas Rocky Gerung.



Ia
mengatakan maka hukum dan negara dibentuk untuk mengatasi hal tersebut.



Lagi,
Budiman Sudjatmiko tak sepakat dengan pemikiran itu.




"Kalau
Anda mengatakan itu Anda setuju kita menciptakan `serigala memakan
serigala`," kata Budiman Sudjatmiko.




"Itu
teori paling kuno," jawab Rocky Gerung.



"Anda
membenarkan kebuasan paling kuno, menjadi binatang," imbuh Budiman
Sudjatmiko kesal.


Sikutip Dari :https://www.law-justice.co

Penulis: Haikal