International

Menlu Jepang akan ke Beijing dan Bahas Pembebasan Pengusaha Jepang yang Ditahan China


Menlu Jepang akan ke Beijing dan Bahas Pembebasan Pengusaha Jepang yang Ditahan China

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi bermaksud untuk bertemu dengan mitranya di Beijing pada 1 April. (web archive)

TOKYO (Pesisirnews.com) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi mengumumkan pada hari Jumat rencana untuk mengunjungi Beijing pada Sabtu ini untuk melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari China, Qin Gang.

Dalam pernyataannya yang dilansir dari asia.nikkei.com, Sabtu, Hayashi mengatakan akan mendorong pembebasan awal seorang pengusaha Jepang yang baru-baru ini ditahan di negara tersebut atas tuduhan spionase .

Pada konferensi pers dia juga menyampaikan akan melakukan perjalanan empat hari ke Ibu Kota Belgia, Brussel, mulai Senin untuk menghadiri pertemuan menteri luar negeri negara-negara dan mitra NATO, di mana mereka kemungkinan akan menegaskan kembali sikap bersatu mereka atas invasi Rusia ke Ukraina.

Merujuk pada rencana kunjungan dua harinya ke Ibu Kota China mulai Sabtu, Hayashi mengatakan dia akan menjelaskan posisi Jepang mengenai isu terkini antara Tokyo dan Beijing, termasuk kasus penahanan.

Hayashi akan menjadi menteri luar negeri Jepang pertama yang mengunjungi China sejak Desember 2019, serta yang pertama mengadakan pertemuan langsung dengan mitranya dari China sejak November 2020, menurut Kementerian Luar Negeri Jepang.

Pertemuan tersebut dilakukan saat Jepang mendesak pembebasan seorang karyawan senior perusahaan farmasi Jepang Astellas Pharma, yang ditahan di Beijing pada bulan Maret karena dicurigai terlibat dalam spionase, yang menambah ketegangan pada hubungan bilateral.

"Saya akan melakukan pertukaran pandangan yang jujurdan mendalam [dengan Qin] untuk membangun hubungan Jepang-Tiongkok yang konstruktif dan stabil," kata Hayashi.

Hayashi mencatat bahwa kunjungannya ke China merupakan bagian dari persiapan KTT Kelompok Tujuh yang akan diselenggarakan oleh Jepang di Hiroshima pada bulan Mei.Anggota G-7 berencana untuk membahas banyak masalah terkait kawasan Indo-Pasifik, termasuk yang melibatkan China.

Beijing juga mengumumkan rencana perjalanan Hayashi ke China, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, yang mengatakan pada konferensi pers Jumat bahwa negara itu menekankan pentingnya kunjungan tersebut, dan menambahkan bahwa itu akan meningkatkan dialog dengan Tokyo.

Halaman :
Penulis:

Editor: Anjar