Pada 31-3-1959, China Kuasai Tibet, Dalai Lama Mengungsi ke India


Pada 31-3-1959, China Kuasai Tibet, Dalai Lama Mengungsi ke India

JAKARTA - Hari ini 58 tahun silam. Dalai Lama terpaksa mengungsi ke India setelah gara-gara kerusuhan melanda Tibet akibat cengkeraman China.


Lahir di Taktser, China, dengan nama Tensin Gyatso, ia didapuk menjadi Dalai Lama ke-14 pada 1940. Posisi ini membuatnya sebagai pemimpin agama sekaligus politik di Tibet.


Mengutip situs History, perjalanan mengungsi Dalai Lama dilakukan dengan berjalan kaki mulai dari ibu kota Tibet, Lhasa, melintasi pegunungan Himalaya hingga tiba di India.


Ia melakukan perjalanan itu dengan didampingi rombongan sekitar 20 orang, termasuk enam menteri kabinet. India pun membuka tangan lebar-lebar dengan kedatangan Dalai Lama dan rombongan.


India kemudian memberikan suaka kepada Dalai Lama. Sejak saat itu, ia bermukim di Dhramsala, bagian utara India. Aksinya ini diikuti sekitar 80 ribu warga Tibet. Mereka pun pindah ke India, sehingga daerah itu dijuluki "Lhasa Kecil", karena menjadi rumah bagi pemerintahan Tibet di pengungsian.


Pada awal abad ke-20, Tibet menjadi bagian dari wilayah kekuasaan China. Pada 1950, pasukan negara komunis itu menginvasi Tibet. Satu tahun kemudian, sebuah kesepakatan antara warga Tibet dan China disepakati.


Berdasarkan kesepakatan inilah Tibet menjadi sebuah negara yang memiliki wilayah otonomi. Namun, kenyataannya justru sebaliknya.


China sangat mengendalikan pemerintahan Tibet. Warga Tibet yang mempratikkan ajaran Buddha menderita, karena adanya aturan anti-agama.


Ribuan kuil dihancurkan. Hal itu menimbulkan protes dari warga Tibet sehingga mengakibatkan kericuhan. Puncaknya terjadi pada akhir Maret 1959.


Pemerintahan Tibet lalu dibubarkan di bawah UU Darurat Militer. Posisi Dalai Lama digantikan oleh seterunya yang dianggap lebih pro-China, Panchen Lama.


Perjuangan Dalai Lama ternyata didengar dunia internasional. Ia diganjar Nobel Perdamaian pada 1989, karena kampanye antikekerasan untuk mengakhiri dominasi China di Tibet.


Sumber: Viva.co.id

Penulis: